Kamis, 29 November 2012

Al Hikam - Hikmah Ke 119 (19/11/2012)

Assalamu'alaikum Wr Wb.

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم 

Senin, 26 November 2012

Just share, afwan bila ada yg salah atau kurang..

Sedikit berbagi, pendengaran Kutipan al faqir dalam pengajian Buya Yahya dengan Kajian Kitab Al-Hikam Ibnu AThoillah Assakandari & Kitab Mukhtashor Ibnu Abi Jamroh (Ringkasan Shohih Bukhori) setiap senin malam selasa di Masjid Raya AT-TAQWA Cirebon :

~ Mukhtashor Ibn Abi Jamroh ~
Hadist ke 100
Diriwayatkan dari Abu Dzar RA, " aku berada bersama Nabi Muhammad SAW, tatkala Nabi Melihat gunung Uhud (dalam Riwayat lain, Nabi meminta tolong, apa kamu masih melihat gunung Uhud ? (berarti masih siang)).
Waktu melihat gunung Uhud," aku tidak berkeinginan, sesungguhnya gunung itu berubah untukku menjadi emas, sesuatu dari gunung tersebut berubah menjadi 1 Dinar tidak akan ku biarkan selama 3 hari, untuk membayar Hutang" ,
kemudian Rasulullah berkata, " Kau tetap disini, nanti aku datang (Nabi berjalan tidak terlalu jauh, lalu Nabi mendengar suara) ",
Nabi datang, Abu Dzar RA berkata :" Ya Rasulullah, suara yang aku dengar itu apa? ",
Nabi menjawab, " Apakah kau dengar Abi Dzar ? ",
" Siapa itu Ya Rasulullah ? ",
" Itu Jibril ",
Jibril berkata, " Siapapun diantara umatmu yang tidak menyekutukan Allah. akan masuk syurga",
" Walaupun mereka memiliki dosa begini dan begini ? "
Jibril : "Ya, Ya Rasulullah".

# Pelajaran yang dapat diambil :
1. Mengenai Hutang
* Kalau gunung Uhud itu menjadi emas yang dimiliki, tidak akan ku biarkan itu diam selama 3 hari, kecuali 1 Dinar untuk membayar hutang (Perkataan Rasulullah)
* Nabi Muhammad lebih senang membayar hutang, dan Nabi pun senang bersedekah.
* Jika anda memiliki hutang jatuh tempo, kemudian anda bersedekah, maka sedekah itu Harom. Seharusnya ia disiplin untuk membayar hutang, jika tidak mampu maka minta maaflah.
* Jika ada seseorang yang memiliki uang, dan tidak membayar saat jatuh tempo, maka ia pantas dihinakan. Tapi jika ia (yang hutang) benar-benar tidak mempunya uang, maka bagi yang mempunyai uang (yang memberikan hutang) wajib memberikan tambahan jatuh tempo, ini adalahkeindahan dalam pinjam meminjam.
* Utang piutang yang ada tambahan, tapi karena ada jatuh tempo atau persyaratan lain baik tambahan (misal denda) maupun hukuman itu adalah Riba.
* Utamakan membayar hutang terlebih dahulu daripada sedekah.

2. Mengenai Harta yang dibawa mati
* Yang paling banyak hartanya itu yang paling sedikit pahalanya, kecuali yang palking banyak hartanya itu menginfaqkan. Mengisyaratkan dihadapan kedua tangannya ke kanan dan ke kiri, mereka itu sedikit.
* Orang kaya yang paling banyak uang, paling sedikit pahalanya, kecuali kau ucapkan dan kau perbuat kebaikan dengan hartamu.

3. Ahli Iman yang masuk Syurga
* Intinya mengucapkan kalimat لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللّهُ itu masuk syurga, tapi jangan mengentengkan. Berani berbuat maksiat itu mencabut iman. Jika iman tidak ada maka hilang kesempatan itu.
* Yang punya dosa agar tidak masuk ke Neraka terlebih dahulu, maka minta ampunlah kepada Allah dengan derai air mata penyesalan, berjanji tidak mengulangi lagi/bertaubat pada Allah.
* Syarat ini matinya dalam keadaan iman, yang menjadikan ini hilang adalah menghancurkan dirinya dan imannya dengan kemaksiatan.
* Kuncinya لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللّهُ dan disertai dengan sholat dan ibadah lainnya. Jangan sampai kita su'ul khotimah -> alhli maksiat, ibadahnya bukan karena Allah.
* Namun kita tidak boleh berprasangka buruk pada orang lain, karena ini urusan hamba kepada Allah.
* Tujuannya agar kuta takut dan agar kita tidak mati dalm keadaan su'ul khotimah.

* Pilih mana yang kau inginkan :
1. Seorang hamba yang minta ampun di dunia.
2. Seorang hamba yang beriman tidak meminta ampun, disiksa di dunia dengan penyakit agar Allah beri bahagia di akhirat.
3. Atau biar saja di akhirat disiksa lalu masuk syurga.
Tinggal pilih yang mana ?

* Jika ada yang sudah Allah beri ampunan, kemudian masih sakit, tapi Allah ingin mengangkat derajatnya tinggi-tinggi. Allah memberinya ujian karena 3 Hal :
1. Menghapus dosanya.
2. Mengangkat derajatnya.
3. Tabungan pahala di akhirat.

~ Al Hikam - Ibn Atho'ilah Assakandari ~
Hikmah ke 119
" Jangan kau minta imbalan atas amal yang tidak kau lakukan (kalau engkau tidak melakukannya maka tidak pantas mendapat imbalan) ".

# Pelajaran yang dapat diambil
* Syarat amal di akhirat itu adalah ketulusan (seperti pembahasan hikmah sebelumnya), dia melakukan semua itu karena Allah, tidak mendapat apapun selain untuk Allah.
* Kau tidak perlu meminta imbalan pada Allah. Apa kau sadar ? Siapa yang membuatmu berjalan, beribadah, bersujud ?, maka pantaskah kita menuntut kepada Allah ?
* Mengajarkan agar kita ini semakin tulus. Disaat anda ingin berbuat baik, karena Allah yang lebih dahulu berbuat baik kepada kita. Tidak ada yang bisa menyanjung Allah kecuali Allah sendiri.
* Jangan merasa bangga bahwa kamu sudah melakukan semua kebaikan itu, karena yang kau lakukan itu adalah Allah yang menjadikanmu bisa melakukannya.
* Kita berbuat baik ini karena Allah beri kemudahan kepada kita, Kelihatannya kamu yang melakukannya, padahal Allah yang lebih dahulu menggerakkan anda.
* Yang lebih penting balasan yang sesungguhnya adalah yang engkau tunggu-tunggu dan nanti-nanti adalah jika Allah sudak berkata, "AKU terima amalmu". Jika Allah ridho pada anda maka syurga balasannya.
* Balasan yang terpenting jika Allah sudah menerima amal kita, yang paling menyenangkan ini adalah jika amal kita ini diterima oleh Allah.
* Ikhlas -> berbuat baik karena Allah, karena merasa hamba Allah.
* Sehingga kalau kita ingin diterima, maka kemaslah yang bagus. Sholat dengan khusyu, ibadah dengan baik dan ini adalah kelas tingkat tinggi.
* Jauhkan diri dari kedua sifat ini :
1. Ujub -> membesarkan amalnya dalam diri sendiri.
2. Riya -> berbangga atas amai ini untuk manusia/agar terlihat oleh orang lain.

# Hikmah yang dapat kita petik :
* Jangan engkau sombong atas amalmu dan merasa kau akan masuk syurga. Jangan menuntut imbalan pada Allah, karena semua itu datangnya dari Allah.
* Berusahalah agar ibadahmu itu diterima oleh Allah. Maka caranya, dengan kita menjaga ibadah kita sampai mati, sholatku, ibadahku, hidupku, matiku adalah untuk Allah.
* Amal yang sesungguhnya adalah amal yang keluar dari pandangan kita dan pandangan orang lain. Ikhlas karena kita ini hamba Allah dan hanya untuk Allah SWT.

Wallahu a'lam bisshowab

♥ Muslimah ♥





~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Kunjungi Website Buya Yahya di www.buyayahya.org
Gabung bersama RadioQU melalui streaming di www.radioquonline.com
Gabung bersama sahabat Muslimah di Facebook https://www.facebook.com/pages/Muslimah/275415002532566

Rabu, 28 November 2012

Al Hikam - Hikmah Ke 118 (19/11/2012)

Assalamu'alaikum Wr Wb.

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم 

Senin, 19 November 2012

Just share, afwan bila ada yg salah atau kurang..

Sedikit berbagi, pendengaran Kutipan al faqir dalam pengajian Buya Yahya dengan Kajian Kitab Al-Hikam Ibnu AThoillah Assakandari & Kitab Mukhtashor Ibnu Abi Jamroh (Ringkasan Shohih Bukhori) setiap senin malam selasa di Masjid Raya AT-TAQWA Cirebon :

~ Mukhtashor Ibn Abi Jamroh ~
Sesunggunya Nabi Muhammad SAW bersabda, "Tidak ada pembatasan sesuatu yang sifatnya umum, kecuali Allah yang membatasi dan untuk Rasul saja".

# Pelajaran yang dapat diambil :
* Jaman dahulu ada kala mubah, hamparan umum yang siapapun boleh menggembalakan peliharaannya di tempat itu, tidak ada yang memilikinya (Padang rumput yang luas). Rupanya ada orang kaya yang membatasi tempat umum itu untuk gembalaanya, hal ini tidak diperkenankan, kecuali Rasulullah yg pada saat itu menggunakannya untuk kuda perang.
* Sesuatu yang sifatnya untuk umum itu tidak boleh kita gunakan untuk kita batasi menjadi miliki kita.
* Misalnya lautan yang luas, siapapun tidak boleh membatasi karena itu milik bersama.
* Hadist ini mengajarkan kita untuk memenuhi kebersamaan agar kita tidak egois untuk mementingkan diri sendiri. Ini bukan miliknya sehingga yang membatasi adalah memiliki sifat kerakusan.

# Pelajaran tambahan :
`Amalan berpuasa di bulan Muharom`
* Sebaik-baik puasa setelah Romadhon adalah puasa di bulan muharom, dan lebih baik lagi jika berpuasa sebanyak0banyaknya di bulan ini, diantara bulan Muharom itu adalah yang paling bagus tgl 10 Muharom.
Nabi menghimbau dalam puasa Asyuro, bahwa Nabi mengharap dihapusakan dosa-dosa yang lalu (dosa2 kecil), sehingga yang puasa pada waktu itu adalah diampuni dosanya di waktu yg lalu.
* Dan jika ingin menambah itu adalah tanggal 9 Muharom, karena terjadi ketidak tenangan dan kecemburuan sahabat Nabi karena tgl 10 tsb sama dengan puasanya orang yahudi, sehingga Rasulullah menyarankan untuk ditambah tgl 9, dan jika ingin menambah lagi riwayat dari Abdullah bin abbas/Ibnu Huzaimah, Rasulullah bersabda : "Berpuasalah di hari Asyuro dan berbedalah dengan kaum Yahudi, puasalah sebelumnya 1 hari dan setelahnya 1 hari".
* Bagi wanita yang ingin qodho puasa maka qodholah di bulan ini, dengan niat qodho jangan disatukan dengan niat lain, cukup niat mengqodho saja, walaupun begitu pahalanya tetap double.

`Mengenai santunan anak yatim`
* Tidak ada himbauan khusus untuk menyantuni anak yatim di bulan muharom saja atau 10 muharom, sebab anak yatim tidak hanya butuh makan di bulan muharom, tapi butuh makan setiap hari.
* Nabi Muhammad bersama orang yang MENJAMIN kehidupan anak yatim (bukan menyantuni).
* Yang harus dilakukan untuk anak yatim :
1. Budaya yang sering salah
Yang ditakutkan budaya menyantuni ini bukan budaya yang tidak dikembangkan, dengan cara yang tidak meyakinkan anak yatim sehingga dzolim pada anak yatim, dan giliran dengan hari yang ditentukannya, uang yang terkumpul untuk anak yatim justru habis digunakan untuk biaya acara-acara tersebut, anak yatim butuh santunan uangnya bukan kegembiraan acara itu. Suatu masalah yang tidak dianggap masalah, gunakan uangmu jika ingin membahagiakan anak yatim. Dan memakan harta anak yatim itu maka jaminanya api neraka.
2. Menjamin anak yatim itu dengan makanan mereka, pendidikan mereka, seluruh kehidupan mereka dll.
3. Tidak cukup hanya menjamin saja, tapi anda menjaminnya untuk hidup bersamanya, atau membiayakan pendidikannya di pondok, dan ini yang dijamin akan berada di syurga bersama Rasulullah. Tapi jangan salah untuk menjamin anak yatim tersebut. Jamin dia untuk disekolahkan pada pendidikan yang mengenal Allah, karena jika anda salah , karena dengan pendidikan agama yang anda tanamkan pada mereka maka anda akan mendapat kebaikan di dunia dan akhirat.
4. Jika ada orang yang meminta sumbangan anak yatim, anda harus tahu tempatnya. Bisa saja ini panti yang umum dan tidak ada pendidikan agamanya, dan mungkin anda akan sia-sia, apalagi jika anak yatim itu menjadi maksiat karena anda yang membesarkan, atau lembaga itu dengan dukungan dari akidah yang sesat. Tapi dengan adanya hal ini jangan jadikan diri anda orang pelit, jika anda ragu maka jangan keluarkan dan anda wajib mencari anak yatim itu dimanapun ia berada. Anda selamat dari kekikiran dan anda berhasil untuk memberi anak yatim itu.
5. Kalau anda salah memasukkan dana anak yatim anda, maka anda akan menyesal dengan hal itu. Perhatikan lembaga itu, sebab yang diberikan anak yatim tapi anak yatim itu tetep melarat, malah justru pengurusnya yang kaya. Pengurus yatim piatu harus hati-hati anda bisa terjerumus dosa diatas dosa gara-gara anak yatim bagi yang tidak cermat dan hati-hati. Ini adalah bahasa cinta kami kepada pengurus yayasan yatim piatu.
* Tidak ada orang besar hari ini, jika bukan karena orangtuanya berbuat baik pada oranglain, menjadikan cepat berhasilnya anak kita dalam merawat anak yatim, melembutkan hati kita untuk berbuat baik.
* Jika ada anak yatim yang bandel, maka anggap ia seperti anakmu, marahi jika ia salah seperti kau menegur anakmu, tapi kadarnya tak boleh lebih besar harus sama dan adil jika lebih maka kau dzolim padanya.

`Menganai anak angkat/Adopsi'
* Masalah anak angkat / adopsi anak yang maknanya merubah nasab hukumnya harom mutlak, namanya anda rubah bapaknya pada anda, dulu Nabi punya anak angkat Zaid bin Harits , dan turun ayat Allah. Anak angkatmu tidak akan menjadi anakmu selamanya dan ia tak kan menjadi mahrom bagimu atau anak-anakmu. Yang bakal mewarisimu bukan dia tapi anakmu, dan penyambungan nasab itu menjadi masalah bagimu, jika ingin merawat maka rawatlah yang bagus beri tahu mengenai orangtuanya jika ia kau didik dengan baik maka ia akan tetap baik padamu.

`Menganai anak Zina'
* Masalah anak Zina, ketahuilah anda punya 2 tugas :
1. Membesarkan jiwa anak tersebut, diputus cerita tentang ibunya. Dan tutup aibnya, didik dan muliakan ia.
2. Ia punya hak seperti anak yatim. Kita upayakan dosa ibunya tidak menjadikan ia hina. Rawat dia seperti anak yatim, jika anda menjadikan ia hina maka anda menghinakan ia 2x, anak zina bisa menjadi waliyullah, anak zina itu bersih tidak punya dosa dan itu dosa ibunya bukan dari dirinya karena ia suci.

~ Al Hikam Ibn Atho'illah Assakandari~
Hikmah yang ke 118
" Wahai hamba ahli ibadah kapan engkau menuntut imbalan pengganti atas amal yang kau lakukan, engkau pun dituntut untuk mewujudkan adanya ketulusanmu dalam amalan cukuplah bagi orang yang ragu pada Allah adanya keselamatan".

# Pelajaran yang dapat diambil :
- Secara umum, jika engkau menginginkan Allah memberikan padamu imbalan dari Allah dengan amal yang kau lakukan itu maka ada syaratnya ketulusanmu didalam engkau mengharapkan, amal itu akan anda dapat jika benar-benar kau lakukan karena Allah denga tulus dan ikhlas. Hati-hatilah jika bukan sekedar pahala yang kau inginkan hanya sekedar rutinan saja atau mungkin RIYA ingin sanjungan dari manusia, dan ini tidak akan mendapatkan pahala dari Allah. Jika anda membayar ibadah misal zakat secara paksa karena takut dipenjara maka ia selesai cukup selamat tidak dapat siksa Allah tapi tidak mendapat keutamaan pahala Allah.
* Maka perlu ditingkatkan keyakinan akan pahala dari Allah SWT, ini secara otomatis akan semakin besar keyakinan kita kepada Allah. Kurangnya ketulusan kita akan ada sangkut pautnya dengan ketidak yakinan pahala dari Allah.
* Besarkan keyakinanmu kepada Allah maka secara otomatis akan semakin kuat pahala dari Allah.
* Jangan terlalu memikirkan apa imbalan dan ganjaran yang akan kau dapat dari setiap amal, "Lakukan" maka akan cukup mendapat keutamaan bersanding dengan Rasulullah SAW karena mengikuti sunnahnya, biar menjadi hak Allah untuk memberikan imbalan padamu.
- Tingkat tinggi :
* Bahkan kalau ada orang yang beribadah pada Allah ia tidak peduli urusan akan ditempatkan di neraka atau syurga seperti Sayyidah Rabi'ah al-'Adawiyah.
* Kalau ada orang yang yakin ibadahnya akan diterima di syurga maka itu sudah tidak benar, tidak ada perjanjian antara kita dengan Allah. Jika Allah menempatkan ke syurga itu merupakan kemurahan Allah.

Wallahu a'lam bisshowab

♥ Muslimah ♥





~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Kunjungi Website Buya Yahya di www.buyayahya.org
Gabung bersama RadioQU melalui streaming di www.radioquonline.com
Gabung bersama sahabat Muslimah di Facebook https://www.facebook.com/pages/Muslimah/275415002532566

Al Hikam - Hikmah Ke 117 (12/11/2012)

Assalamu'alaikum Wr Wb.

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم 

Senin, 12 November 2012

Just share, afwan bila ada yg salah atau kurang..

Sedikit berbagi, pendengaran Kutipan al faqir dalam pengajian Buya Yahya dengan Kajian Kitab Al-Hikam Ibnu AThoillah Assakandari & Kitab Mukhtashor Ibnu Abi Jamroh (Ringkasan Shohih Bukhori) setiap senin malam selasa di Masjid Raya ATTAQWA Cirebon :

Moqodimah :
♥ Wasiat tentang Syukur :
* Tidak ada orang yang bisa melakukan kebaikan, kecuali karena Allah yang memilihnya.
* Syukur kita pada Allah, tidak akan bisa mencukupi syukur kepada Allah, bahkan syukur itu sangat lebih lagi untuk disyukuri.
* Seorang hamba tidak akan mensyukuri nikmat Allah bila dia tidak merasa bahwa itu nikmat, dan mungkin tidak masuk dalam hitungan kita, masih banyak yang tidak kita renungkan bahwa itu nikmat.
* Apapun yang diberikan Allah pada kita ini, tidak ada artinya jika anda tidak merasa bahwa itu sebagai nikmat yang disyukuri pada Allah, maka dapat menjerumuskan kita pada kemaksiatan.

~ Mukhtashor Ibn Abi Jamroh ~
Dari Abu Sa'id Al Khudri RA, bercerita : " Bepergian sekelompok dari sahabat Rasulullah dalam sebuah perjalanan yang mereka jalani sampai mereka itu di rumah di sebuah perkampungan Arab. Bertamu pada mereka, rupanya mereka enggan untuk menjadikan mereka tamu. Ternyata pada saat itu juga ketua sukunya disengat kalajengking, kemudian kaumnya tersebut berusaha cari obat sana sini tetap sakit. Sebagian kaum, kalau seandainya engkau datang pada orang/tamu yang kau tolak, kenapa tidak kau tanyakan pada mereka, barangkali mereka punya sesuatu/bisa mengobati. Kemudian Rombongan dari dalam kampung berkata, " Wahai kaum, tuanku terkena sengat dan kami berusaha dengan bermacam-macam cara namun tidak sembuh. Apa ada diantara kalian bisa mengobati ? " , Sahabat menjawab "Ya saya bisa, akan tetapi Demi Allah aku bertamu kepada kalian dan kalian tidak menerima kami. Aku tidak akan mau mengobati, kecuali kau berikan imbalan itu ". Mereka sepakat diberi segerombolan kambing, kemudian sahabat yang berkata bisa tadi pergi kedalam ke tempat tuan tadi sambil meniupkan tempat tersebut sambil membaca Al-Fatihah dan seketika tuan itu langsung sembuh, seperti lepas dari ikatan seolah-olah tidak sakit. Kemudian tuan berkata, " penuhilah janji tersebut ". Setelah itu mereka yang membawa kambing berkata bagilah. Tapi jangan dibagi dulu saya takut dosa, halal tidak kambing ini. Sampai datang pada Rasulullah kemudian berkata pada Nabi, diceritakan tentang kejadiannya dari awal sampai akhir, Nabi berkata " Apakah kalian tidak tahu itu Rukiyah Kesehatan ".

# Pelajaran yang dapat diambil :
* Ini menunjukkan bahwa metode Rukiyah itu ada dan halal, membaca ayat suci Al Qur'an dengan niat kesembuhan, dengan membaca Al Fatihah atau ayat suci yang banyak.
* Boleh dengan riwayat hadist Rukiyah, membaca Al Qur'an tapi boleh mengambil gajinya.
* Nabi Muhammad senang berbagi dengan sahabatnya.

# Sisipan pelajaran tambahan :
* Bagaimana kita upayakan anak/keluarga kita dengan menyelamatkan agar tidak ikut dengan budaya mereka (Yahudi/Nasrani), dan Keuntungan merayakan Hijriyah :
1. Berbeda dengan Yahudi,
2. Mengoptimalkan pada masyarakat di segala penjuru untuk menginformasikan kepada kaum muslimin.

~ Al-Hikam Ibn Atho'ilah Assakandari ~
Hikmah ke 117
" Sholat itu tempat untuk munajat/untuk memadu kerinduan kepada Allah (langsung dialog pada Allah) tambang sumber untuk membersihkan diri, semakin taat dalam sholat itu hamparan yang luas, buah daripada sholat, dengan sholat akan menyala cahaya-cahaya yang nyalanya seperti cahaya.Allah akan tahu kelemahanmu, karena Allah tahu kekuranganmu maka dikurangi bilangannya, untuk memahami kebutuhanmu dan Allah memberi karunia yang banyak ".

Pelajaran yang dapat diambil :
* Sholat yang jumlahnya hanya 5 waktu, tapi engkau mendapatkan banyak dari Allah.
1. Bagaimana Munajat pada Allah.
- Hamba-KU yang meminta, AKU yang beri.
- Sholat itu hubungan AKU dan hamba-KU.
- Ridho Allah.
- Allah yang menguasai keadilan di akhirat, dan Allah akan berkata "Hamba-KU telah memuliakan-KU"
- Antara AKU dengan hamba-KU special sekali, memberi pengabdian kepada Allah, dan Allah akam memberi.
` Setelah sholat dihimbau untuk berdo'a, semua do'a yang dikabul itusetelah sholat. Dan di dalam sholat itu doalog indah dengan Allah `.
2. Untuk membersihkan diri.
- Penghapus kesalahan, takutlah pada Allah dalam sholatmu.
- Allah Ridho
3. Memperluas wilayah agar kita mendapat turunnya rahmat.
- Semakin banyak tempat, semakin banyak mendapatkan rahasia dari Allah (yaitu IMAN).
4. Maka dengan sholat ini akan menyala-nyala.
- Maka akan terlihat indah perilakunya, karena sholatnya BENAR.
- Orang yang baik di luar sholat terhindar dari kemungkaran.
- Hati bersih, pancaran hati bersih,melihat orang lain dengan husnudzon, tersentuh/mudah menolong.
5. Tapi Allah tahu kalian malas.
- Maka dari itu sholat hanya 5 waktu saja.
- Tapi biarpun begitu Allah melipat gandakan.
- Berusahalah untuk sholat agar tidak hilang dari sir/cahaya dalam diri.

* Sungguh mengerikan hukuman meninggalkan sholat, semoga kita semua takut meninggalkan sholat..
* Kita harus rajin sholat agar mendapatkan kemuliaan-kemuliaan dari Allah.

Wallahu a'lam bisshowab

♥ Muslimah ♥





~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Kunjungi Website Buya Yahya di www.buyayahya.org
Gabung bersama RadioQU melalui streaming di www.radioquonline.com
Gabung bersama sahabat Muslimah di Facebook https://www.facebook.com/pages/Muslimah/275415002532566

Al Hikam - Hikmah Ke 116 (06/11/2012)

Assalamu'alaikum Wr Wb.

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم 

Senin, 06 November 2012

Just share, afwan bila ada yg salah atau kurang..

Sedikit berbagi, pendengaran Kutipan al faqir dalam pengajian Buya Yahya dengan Kajian Kitab Al-Hikam Ibnu AThoillah Assakandari & Kitab Mukhtashor Ibnu Abi Jamroh (Ringkasan Shohih Bukhori) setiap senin malam selasa di Masjid Raya ATTAQWA Cirebon :

Moqodimah :
♥ Jangan lupa niatkan kehadiran dalam mejelis dengan Niat yang mulia.
♥ Mengenai mengapa kita harus merayakan Tahun Baru Hijriyah (sesuai syari'at dari Allah dan Rasulullah) ?
* Kejanggalan para sahabat Nabi, kita umat islam tapi ikut-ikut umat lain dalam tahun Masehi. Sehingga sahabat meminta kepada Sayyidina Umar," Wahai Sayyidina Umar bin Khotob apakah tidak sebaiknya kita membuat tahun baru islam ?" hingga sahabat menyimpulkan mulai 1 Muharram adalah tahun baru Hijriyah, untuk membedakan dengan kaum yahudi dan nasrani. Karena nantinya suatu ketika engkau akan mengikuti jejak mereka, cara mereka. Jika kau masuk lubang biawak yaitu kau akan ikut dengan itu semua.
* Merayakan tahun baru hijriyah, itu adalah hakekatnya agar tidak mengikuti tahun baru masehi yang budayanya mengikuti di luar islam. Syi'ar di luar islam dengan meniup terompet dan lampu tersebut dsbg.
* Sedangkan kita tahu bahwa tahun baru hijriyah dirayakan dengan yang disyari'atkan Allah dan Rasul-Nya, dengan berdo'a di akhir dan awal tahun.
* Karena tahun hujriyah ini menyangkut perhitungan dalam hukum-hukum haid dan baligh seseorang, yang dihitung berdasarkan tahun hijriyah bukan tahun masehi.
* Amalan yang baik di bulan Muharram yaitu berpuasa di tanggal 10 muharram, ditambah tanggal 9 muharram agar berbeda dengan kaum yahudi dan lebih baik lagi ditambah puasa tanggal 11 Muharram (jadi tgl 9-11 Muharram), dan lebih hebat lagi puasa sebanyak-banyaknya, puasa karena Allah, bukan puasa Muharrom, tapi berpuasalah di bulan Muharrom. Dan yang jelas bulan muharrom bulan mulia yang disarankan banyak melakukan kebaikan di bulan ini.
* Tidak ada berita khusus di bulan Muharrom tentang merawat anak yatim piatu di bulan itu. Tapi Rasulullah menyarankan untuk merawat anak yatim piatu bukan untuk bulan tertentu saja.
* Kita meramaikan tahun baru hijriyah ini agar orang-orang tahu dan diingatkan kalau tahun hijriyah itu tahun umat Nabi Muhammad SAW.

~ Kitab Mukhtashor Ibnu Abi Jamroh ~
Hadist ke 97
Dari Abdullah Ibn Abbas RA : dari Nabi Muhammad SAW : "Yang paling tepatnya sesuatu yang engkau ambil gaji dengan sesuatu tersebut adalah kitabullah Ta'ala (Al Qur'an)"

Pelajaran yang bisa diambil :
* Boleh tidak mengajar Al-Qur'an dibayar ? -> Membaca Al Qur'an untuk pengobatan boleh mengambil gaji.
* Ulama ber-ijtihad dalam hal ini :
1. Mengajar Al Qur'an karena Allah.
2. Mengajar Al-Qur'an tanpa mengharapkan sesuatu, akan tetapi kemudian diberi hadiah oleh yang diajar, maka boleh diterima.
3. Jika mengajar kemudian digaji. Maka ulama berbeda pendapat dalam hal ini :
- Madzhab Imam Abu Hanifah : Boleh Mutlah, karena hujjah rukiyah dari hadist Rasulullah, ada yang membaca Al-Qur'an kemudian diberi kambing yang banyak. Ada lagi yang mengajari Al Qur'an sebagai mahar dalam pernikahan.
- Madzhab Imam Syafi'i : Kewajiban itu tidak boleh mengambil gaji.
- Madzhab Imam Malik : Makruh
Sehingga Boleh mengajar Al Qur'an digaji dengan syarat :
1. Normal (bayaran gajinya)
2. Tidak tertentu, karena ada yang lain yang bisa mengajar. Tapi jika ada 1 orang saja yaitu Anda, maka itu sudah kewajiban dan Tidak boleh dibayar.
* Disimpulkan oleh kebanyakan ulama dari madzhab Abu Hanifah : Boleh. Mengajar Al Qur'an boleh digaji, tapi sebaiknya mengajar seimbang yaitu ditempat yang digaji dan yang tidak digaji, agar tidak hilang keutamaan.
* Bagi anda yang digaji maka harus tepat waktunya, misal 5 jam harus tepat bahkan lebih dan tidak boleh dikurangi, dan yang sebaik-baiknya tanpa pamrih.

~ Kitab Al-Hikam Ibnu AThoillah Assakandari ~
`Hikmah ke 116`
"Sholat itu adalah pembersih hati dari kotoran dosa dan pembuka kepada sesuatu yang ghaib (rahasia yang tidak bisa dirasakan panca indra, kebaikan sedekah dan melakukan kebaikan, tidak suka kemaksiatan dll)"

Ada 2 Makna :
1. Antara sholat dengan sholat menjadikan penghapus dosa.
* Akan dihapus dosa kita kepada Allah. Sholat yang dirasakan/dihadirkan bisa membersihkan hati.
* Pembersih baik hubungan kita kepada Allah atau sesama manusia.
* Pada Tasyahud akhir itu adalah munajat kepada Allah.
-> Salamnya Nabi Muhammad SAW kepada Allah (ATTAHIYYAATUL MUBAARAKAATUSH SHALAWATUTH THAYYIBAATU LILLAAH. [Segala Kehormatan, Keberkahan, Rahmat Dan Kebaikan Adalah Milik Allah.]) Allah yang akan menciptakan kesejahteraan,
-> dan dijawab oleh Allah. (ASSALAAMU ‘ALAIKA AYYUHAN NABIYYU WARAHMATULLAAHI WABARAKAATUH. [Semoga Keselamatan, Rahmat Allah Dan Berkah-Nya ( Tetap Tercurahkan ) Atas Mu, Wahai Nabi]).
Kita perhatikan bagaimana hubungan kita pada Allah dan hubungan kita pada Rasulullah.
-> dan hubungan kita terhadap sesama manusia, semua itu selalu dihadirkan dalam sholat sebagai pembersih hati. Dengan itu semua maka akan bersih hati kita. Selalu menginginkan kebaikan untuk saudaranya, mendo'akan kebaikan, dan berprasangka baik selalu.

2. Allah akan membuka segala sesuatu yang maknawiyah (kebaikan dalam diri kita, mudah melakukan kebaika dan ketaatan)
* Jika sholat sudah benar, maka akan menghalangi ia untuk berbuat keji dan mungkar. Ini pendidikan untuk membersihkan hati.
* Ibadah yang paling lengkap adalah sholat. Karena menghadap langsung kepada Allah SWT. Penghapus dosa dan sholat yang benar-benar orang yang melakukan sholat itu rindu melakukan kebaikan, sebagai penyubur keimanan.
* Jika ada rumah di dalamnya ada 1 orang yang tidak sholat, maka yang sholatpun ikut dosa dan ikut terjerumus ke neraka.

Hikmah yang dapat diambil :
* Orang yang sholatnya benar, Maka ia/orang itu akan melakukan sesuatu kebaikan tanpa susah payah/begitu mudahnya, ingin bermaksiat pun begitu susahnya, karena ditutup oleh Allah. Begitu mudah anda mendekatkan diri kepada Allahn dan begitu mudahnya menjauhi kemaksiatan.

Wallahu a'lam bisshowab

♥ Muslimah ♥


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Kunjungi Website Buya Yahya di www.buyayahya.org
Gabung bersama RadioQU melalui streaming di www.radioquonline.com
Gabung bersama sahabat Muslimah di Facebook https://www.facebook.com/pages/Muslimah/275415002532566

Al Hikam - Hikmah Ke 115 (29/10/2012)

Assalamu'alaikum Wr Wb.

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم 

Senin, 29 Oktober 2012

Just share, afwan bila ada yg salah atau kurang..

Sedikit berbagi, pendengaran Kutipan al faqir dalam pengajian Buya Yahya dengan Kajian Kitab Al-Hikam Ibnu AThoillah Assakandari & Kitab Mukhtashor Ibnu Abi Jamroh (Ringkasan Shohih Bukhori) setiap senin malam selasa di Masjid Raya ATTAQWA Cirebon :

♥ Syukur kita ini, untuk mendapatkan nikmat Allah yang lain. Nikmat yang kita dapat pada saat kita mensyukuri nikmat yang kita dapat, itulah nikmat yang sesungguhnya.
♥ Semua nikmat yang Allah beri dan kita syukuri adalah hakekat nikmat, yaitu nikmat yang kita dapat dengan syukur kita. Nikmat besar dalam kehadiran kita dalam majelis dan kebaikan lain yang mulia, buah daripada syukur dari nikmat kita yang lalu.

~ Kitab Mukhtashor Ibnu Abi Jamroh ~
Hadist ke 96
Dari Sayyidina Abdullah ibn Abbas RA, beliau berkata aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa menggambar satu gambar maka Allah menyiksanya, menghukumnya, sampai ia bisa menuiupkan ruh kepada gambarnya, dan orang itu tidak akan bisa meniupkan ruh ke gambar tersebut selamanya"

Pelajaran yang bisa diambil :
* Para ulama ushul fiqih , mereka mencermati bahasa itu sendiri, Tahqikul manath -> Suroh/foto/gambar : Maka perlu dimaknai apa yg dimaksud gambar pada jaman nabi, maka jaman Rasulullah dengan sekarang perlu dipahami maksudnya.
* Hadist lain: "Mereka yang membuat gambar-gamba ini akan disiksa di hari kiamat, dan diperintah menghidupkan apa yang mereka buat" (HR. Imam Bukhori)
* Maka kita datangkan , kira-kira Suroh yang dimaksud Nabi itu apa ?
* Dalam Suatu riwayat dirumah Yasr ibn Humair ada patung Sayyidah Maryam, aku mendengar Nabi SAW, "Paling pedihnya siksa di hari kiamat itu adalah yang membuat gambar", yaitu gambar pada jaman tsb adalah patung.
* Gambar yang dimaksud Rasulullah ini adalah patung-patung, dan ulama menyimpulkan 5 pendapat :
1. Yang disepakati boleh ->Mutlak Halal -> Gambar sesuatu yang tidak bernyawa, pohon, gunung, lautan.
2. Mutlak haram -> Gambar yang berjasad/berbentuk -> Patung, baik dari batu atau kue dll, pengecualian untuk boneka untuk anak kecil sebagai permainan.
3. Yang bernyawa tapi tidak berbentuk -> Gambar -> Jangan dimasukkan fotografi, jadi lukisan, gambar yang tidak berjasad tapi berbentuk dan tidak bernyawa dsb, dalam hal ini berbeda pendapat kebanyakan ulama berkata Haram. Dan ada sebagian ulama yang mengatakan tidak sampai ke haram, yaitu kecuali goresan tangan/tidak berbentuk misal yang ada di baju maka itu dimaafkan.
4. Boleh -> Fotografi bukan sesuatu yang harom, tidak masuk pada hal tersebut, karena bukan membuat sesuatu yang baru, kalau lukisan ini karya saya. Fotografi dari sebagian mengatakan haram untuk menghindari seseorang mengagungkan kepada foto/dewa dewi. Akan tetapi ada Foto yang "Mutlak Haram", yaitu foto yang dihadirkan membangkitkan syahwat.
5. Diperkenankan jenis gambar yang berbentuk untuk permainan anak kecil


~ Kitab Al-Hikam Ibnu AThoillah Assakandari ~
Hikmah ke 115
" Allah mengetahui tentang dirimu adanya sifat bosan, maka Allah memodel-model bentuk ketaatan (membuat bentuk ketaatan itu bermacam-macam), dan Allah juga tahu, ada diantara kalian itu punya sifat berlebihan (misal ibadah terus saja), dan dua-duanya itu menyebabkan berhentinya amal, maka Allah melarang ibadah darimu disebagian waktu, agar menjadi semangatmu itu untuk menegakkan sholat bukan untuk mewujudkan sholat, karena tidak semua orang yang melakukan sholat itu menegakkannya"

Pelajaran yang bisa diambil :
* Manusia itu cepat bosan, termasuk dalam ibadah, sama halnya dengan makanan yang mudah membuat bosan. perlu sesaat ini dan itu.
* termasuk tanda kasih sayang Allah kepada kita, ada puasa ada dzikir, ada sholat dll
* Seperti halnya jasad perlu makanan seperti itu, begitu pula ruh kita, sholat setelah itu membaca Al-Qur'an, atau sibuk tak dapai i'tikaf maka dilengkapi dengan puasa, dan ibadah lainnya
* Untuk melawan hawa nafsu harus disiasati, ibadah yang di ikuti hawa nafsu maka akan bisa berhenti pada waktunya nanti, akan bosan, agar tidak bosan, maka perbanyaklah model/macam2/warna ibadah kita. Warna warninya ini menghibur hati kita
* Jangan sampai kita ibadah ini dengan hawa nafsu, biarpun engkau hobi puasa, tapi jika waktunya harom seperti tasyrik dll maka itu tak boleh dilakukan, begitu pula sholat jangan menggunakan waktu yang dilarang seperti seletah shubuh / ashar (yaitu 1. sholat sunnah mutlak, 2. sholat sunnah yang sebabnya belum [misal sholat istikhoroh dan hajat]), tapi jika anda ingin mengqodho sholat itu diperkenankan
* Hali ini untuk bertafakkur, sehingga kita ini harus menyadari bahwa ibadah itu patuh kepada Allah. Tak ada ibadah dengan hawa nafsu, tapi ibadahlah untuk Allah, mengabdi kepada Allah, mengikuti petunjuk Allah bukan hawa nafsu kita
* Kalau kita sudah paham masalah ini, Ibn Athoilah mencontohkan sholat, orang kalau faham dalam melaksanakan sholat, Kalau engkau melakukan sesuai tuntunan untuk mengabdi kepada Allah secara sesungguhnya, tapi tidak hanya rukun-rukun sholatnya sholat itu tapi iqomatussholah.
Tapi kalau sekedar melakukan sholat, maka tidak akan ada sanjungan dari Allah
* Maka orang yang melakukan sholat tidak sesuai dengan aturan Allah, maka itu bukan sholat karena Allah tapi hawa nafsu. Dan jadilah ibadah yang anda lakukan itu adalah irama mengabdi kepada Allah SWT

# Hikmah yang dapat diambil :
* Hikmah Kasih sayang Allah kepada kita untuk melakukan ibadah itu semua.
Bagaimana? -> Disaat dilarang sholat maka jangan sholat, dan disaat jangan puasa maka jangan puasa.
* Tidak semua orang yang mengerjakan sholat itu menegakkannya, tidak semua orang yang membaca Al-Qur'an merenunginya, yang diminta Allah bagaimana waktumu untuk merenungi Al Qur'an bukan waktumu untuk menghatamkan Al Qur'an. Jenis dengan kadarnya dalam ibadah, kalau sudah dipatuhi keduanya adalah ibadah, misal sholat dhuha itu dua sampai delapan rakaat. Maka patuhilah itu, adapun waktu, semakin banyak waktunya maka semakin bagus. Misal juga tarawih 20 raka'at itu sempurnanya, misal 16 raka'at itu boleh tapi tak dapat kesempurnaan untuk kadarnya tersebut.
Untuk membaca Al Qur'an 12 jam khatam dengan 12 jam merenungi, maka yang merenungi itu lebih bagus. Karena membaca Al Qur'an itu tidak ada kadar ketentuan, tapi tadabbur dan merenungi Al Qur'an lebih utama.
* Fahamilah kasih sayang Allah kepada kita untuk ibadah kepada Allah yg terus menerus, sebab berhentinya amal sehingga bosan, terlalu banyaknya amal sehingga capek, maka harus dihentikan. Dan ternyata bentuk-bentuk ibadah itu bermodel-model, ubah ibadahmu sesuaikan dengan dirimu, ibadah yang melawan hawa nafsunya itu yang paling bagus, kalau orang pelit maka ibadahnya bukan puasa tapi sedekah, Sebaik-baik ibadah itu adalah sesuai penyakitnya sendiri (Sombong -> mengaku bahwa Allah yang Maha besar, Pelit-> lakukan sedekah, dll), penyakit itulah yang harus kita lawan.

Semoga keisiqomahan kita ini terjaga...

Wallahu a'lam bisshowab

♥ Muslimah ♥





~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Kunjungi Website Buya Yahya di www.buyayahya.org
Gabung bersama RadioQU melalui streaming di www.radioquonline.com
Gabung bersama sahabat Muslimah di Facebook https://www.facebook.com/pages/Muslimah/275415002532566

Al Hikam - Hikmah Ke 114 (22/10/2012)

Assalamu'alaikum Wr Wb.

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم 

Senin, 22 Oktober 2012

Just share, afwan bila ada yg salah atau kurang..

Sedikit berbagi, pendengaran Kutipan al faqir dalam pengajian Buya Yahya dengan Kajian Kitab Al-Hikam Ibnu AThoillah Assakandari & Kitab Mukhtashor Ibnu Abi Jamroh (Ringkasan Shohih Bukhori) setiap senin malam selasa di Masjid Raya ATTAQWA Cirebon :

♥ Yang ingin mendapatkan nikmat Allah, maka engkau tidak akan mampu menghitungnya.
♥ Yang tidak mampu mensyukuri nikmat Allah, maka ia termasuk orang yang merugi.

~ Kitab Mukhtashor Ibnu Abi Jamroh ~
Hadist ke 95 :
Sayidah Aisyah RA : Hindun ibn Muawiyah berkata kepada Rasulullah SAW, mengenai Abu Sofyan. Apakah aku salah/berdosa untuk mengambil harta suamiku yang pelit dengan bersembunyi (tanpa izin) ? dan Rasulullah berkata : Maka ambillah untukmu dan anak-anakmu yang mencukupi dirmu.

Pelajaran yang bisa diambil :
* Nabi mengizinkan istri untuk mengambil harta suami diam-diam apabila suami itu pelit/kikir (dengan syarat).
* Suami itu wajib memberi nafkah, jika suami itu memiliki harta maka sebagian miliknya itu adalah hak istri dan anak-anaknya.
* Jika suami punya/ kaya dan tidak mencari/memberi nafkah kepada iastri/anak maka ia dosa.
* Berbeda jika suami karena tidak mampu untuk memberi nafkah (mis. suami sakit dll) maka ia tidak dosa, dan istri yang memilih sabar dan berjuang mencari nafkah maka pahalanya itu sangat besar.
* Selagi suami tidak memberi nafkah lahir/batin maka istri boleh mengajukan cerai. Ada 2 pilihan untuk istri :
1. Istri mengajukan cerai melalui hakim
2. Dengan pendidikan dari Rasulullah. Yaitu engkau (istri) yang mencukupi dengan mendapat pahala sedekah untuk suami dan anak2, maka pahalanya lebih besar dari pahala sedekah diluar sana.
* Jika ada suami yang pelit secara hakiki (tidak memberi nafkah kebutuhan pokok, makan, pakaian, tidur dll) maka seorang istri boleh mengambil secara diam-diam/tanpa izin pada suami, tapi dengan syarat mengambil kebutuhan itu secara cukup/wajar dan bukan kebutuhan tambahan. Tapi jika istri tersebut mengambil milik suami dengan berlebihan, maka istri disebut penghianat dan haram hukumnya.
* Dan cara mengambil itu dengan cara yang benar (misal. jatah untuk makan sehari itu berapa?)
* Kikir itu menjadikan seseorang ubud dunia, lebih senang mengambil barang milik orang lain daripada milik sendiri
* Sebagai istri -> bersyukurlah atas apa yang diberikan suami kepada anda.
* Sebagai suami -> berikanlah hadiah kepada istri, tapi ingat jangan dari yang haram, dan selebihnya berikan kasih sayang dari suami.
* Untuk seorang istri yang membuat masakan berlebihan, maka ia harus izin dulu kepada suami, yang boleh anda ambil itu adalah yang sebesar anda makan secukupnya.


~ Kitab Al-Hikam Ibnu AThoillah Assakandari ~
`Hikmah ke 114`
" Sesungguhnya Allah mengetahui engkau tidak sabar melihat Allah (rindu pada Allah), maka Allah menampakkan kepadamu sesuatu yang ada dari Allah (Ciptaan Allah).

# Makna yang perlu diperhatikan sebaik-baiknya :
Ada 2 kelompok manusia :
1. Orang yang memang dalam dirinya ada kerinduan selalu kepada Allah, kenal Allah, ahli iman, ahli taqwa yang ingin melihat Allah.
* Manusia tidak dapat melihat Allah kecuali di surga Allah (akhirat kelak), akan tetapi kerinduan untuk melihat Allah itu hadir dalam dirinya. Dan Allah maha kasih dan mengetahui kerinduan-kerinduan hambanya.
* Dan Allah menciptakan mahluk (gunung, langit, bumi,dll) melihat segala ciptaan Allah. Ini adalah cermin, dengan melihat yang diciptakan Allah maka ia seakan melihat Allah.
* Orang yang ingin melihat Allah dengan kesabarannya dan Allah menunjukkan/menampakkan dengan mahluknya (misal gunung yang bergetar, hujan, dan kejadian alam ciptaan Allah lainnya).
* Tidak akan melihat sesuatu, kecuali melihat Allah.

2. Orang yang tidak sabar di dunia ini, sehingga ia terpedaya dengan dunia.
* Tidak sabar dengan fitnah dan ujian dunia yang gemerlapan ini.
* Alangkah banyaknya orang yang memilih yang haram karena ketidak sabarannya itu.
* Tapi bila ada orang yang tertipu dengan dunia, maka sadari bahwa dunia ini diciptakan Allah untuk menunjukkan padamu mengenai Allah SWT.
* Ayo kita berangkat dengan merenung, jangan sampai kita berhenti/dibatasi hijab untuk sampai kepada Allah.
* Semua ini ditampakkan padamu untuk berpikir pada Allah dan bertafakkur kepada Allah, untuk dijadikan bahan renungan.
* Allah menampakkan untukmu untuk menunjukkan apa yang ia ciptakan sebagai renungan.

# Hikmah yang dapat diambil :
* Dunia itu jangan kau lihat sekedar dunia. Tapi leihatlah itu semua ciptaan Allah sebagai bahan renungan untuk sampai kepada Allah, kita melihat dunia untuk kenal Allah.
* Ilmu, harta, pangkat, kekuatan yang Allah berikan kepadamu, jadikan semua itu sebagai sarana untuk sambung kepada Allah.
* Jadikan apa yang Allah berikan kepada kita ini menjadikan kita kenal dan sambung kepada Allah. Karena Allah menunjukkan kekayaan dan segala nikmat kepadamu untuk sambung kepada Allah.
* Menampakkan disaat ingat segala karunia kepada Allah itu, menjadikan kita bersyukur dan semakin kenal Allah.

Wallahu a'lam bisshowab

♥ Muslimah ♥





~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Kunjungi Website Buya Yahya di www.buyayahya.org
Gabung bersama RadioQU melalui streaming di www.radioquonline.com
Gabung bersama sahabat Muslimah di Facebook https://www.facebook.com/pages/Muslimah/275415002532566