Senin, 24 September 2012

Al Hikam - Hikmah ke 110 (24/09/2012)

Assalamu'alaikum Wr Wb.

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم 

Senin, 24 September 2012

Just share, afwan bila ada yg salah atau kurang..

Sedikit berbagi, pendengaran Kutipan al faqir dalam pengajianBuya Yahya dengan Kajian Kitab Al-Hikam Ibnu AThoillah Assakandari & Kitab Mukhtashor Ibnu Abi Jamroh (Ringkasan Shohih Bukhori) setiap senin malam selasa di Masjid Raya ATTAQWA Cirebon :

~ Muqodimah Shalat Istisqo' ~

* Shalat Istisqa’ adalah Shalat (dengan memohon kepada Allah) yang dianjurkan ketika lama tidak turun hujan atau ketika sumber mata air sudah lama mengering, Shalat Istisqa’ disunnahkan berdasarkan sebab dzahirnya, dan tidak dianjurkan lagi ketika sebab-sebabnya sudah tiada seperti mulai turun hujan atau mengalirnya mata air dari sumbernya.

* Ada 3 cara dalam melaksanakan Istisqa’ yang dianjurkan dalam Islam :
1. Berdo’a agar diturunkan hujan di setiap saat (dianjurkan setelah shalat)
2. Berdo’a di waktu I’tidal (berdiri dari ruku') rakaat terakhir pada setiap Shalat Fardhu dan setiap setelah Shalat
3. Dengan cara melakukan shalat Istisqo', paling sempurnanya adalah dengan melaksanakan cara berikut ini :

a. Imam (pemimipin/pemerintah) atau yang mewakili Imam seperti Ulama memerintahkan masyarakat dengan :
i. Bertaubat dengan sebenar-benar taubat (meminta ampun kepada Allah)
ii. Bersedekah kepada fakir-miskin, keluar dari kedzaliman, mendamaikan orang yang bertikai
iii. Himbauan untuk dalam keadaan berpuasa 3 hari sebelum melaksanakan shalat Istisqo, dan pada hari pelaksanaan (hari ke 4) masih dalam keadaan berpuasa, jadi puasa 4 hari berturut-turut.

b. Imam keluar dengan masyarakat pada hari ke-4 puasa dengan memakai baju yang sederhana (yang dianjurkan adalah memakai baju compang-camping) dan penuh kekhusyuan dan penuh ketenangan di satu lapangan, kemudian Imam atau wakilnya melakukan Shalat 2 rakaat berjama’ah bersama masyarakatnya seperti dalam pelaksanaan Shalat Hari Raya.
Setelah mereka melakukan Shalat kemudian Imam berkhutbah 2 kali seperti khutbah hari raya, hanya saja dalam khutbah ini membaca Istighfar 7 kali pada khutbah yang pertama dan membaca Istighfar 5 kali pada khutbah yang ke-2 sebagai ganti dari pembacaan Takbir dalam Khutbah harai raya.
Berdasarkan firman Allah SWT :
اِسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّاراً * يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَاراً { [ نوح:10,11]
“Mintalah ampun kalian kepada tuhan kalian, sesungguhnya Dia maha pengampun, Dia-lah yang menurunkan hujan dari langit untuk kalian dengan begitu derasnya.” QS. Nuh : 10-11
Ketika Khotib memulia Khutbah yang ke-2 dan telah berlalu 1/3 dari Kutbahnyasetelah itu Khotib menghadap Kiblat dan membelaking Jama’ah, kemudian Khotib merubah posisi Rida’-nya (Sorban yang diletakkan pada bahu) yaitu dengan meletakkan posisi yang di atas dibalik ke bawah, serta yang kanan dibalik ke kiri dan sebaliknya sebegai tanda pengharapan kepada Allah SWT agar dirubahnya kondisi kemarau menjadi penuh hujan rahmat.
Lebih lengkap mengenai Shalat Istisqo', lihat catatan kami dihttps://www.facebook.com/photo.php?fbid=366827520057980&set=a.275441735863226.64980.275415002532566&type=1&theater

* Dihimbau untuk bertawassul dengan Orang sholeh. Tawassul itu syar'i diriwayatkan oleh Imam Bukhori RA.
* Tawassul yaitu memohon kepada Allah dengan membawa sesuatu yang diridhoi oleh Allah (tawassul dengan amal sholeh atau dengan orang sholeh)
* Memohon kepada Allah dengan membawa orang sholeh, misalnya membawa Rasulullah SAW, dan sebagainya. Bertawassul itu tidak hanya harus kepada Nabi tapi kepada orang sholeh selain Nabi juga boleh.
* Hidup dan matinya Rasulullah SAW itu tetap mulia.
* Tawassul dengan orang sholeh itu tidak terlepas dengan amal sholeh, dan tawassul itu diperbolehkan.

~ Hikmah ke 110 ~

"Datangnya Madaad (pemberian dari Allah yang kadang susah dicerna oleh kita/termasuk karomah para wali, ketenangan, kemenangan dalam perang dll) seseorang mendapat Madaad sesuai dengan perjuangannya dan yg diberi itu karena istidraj. Dan cahaya dalam hati (cahaya kebenaran) sesuai dengan kejernihan hati seseorang"

# Pelajaran yang dapat diambil:
* Madaad dari Allah misalnya kekayaan yaitu dengan yang halal dan bermanfaat untuknya misalnya kekayaan yang dikaruniakan oleh Allah kepada kita digunakan untuk kebaikan dan didapatkan dengan cara yg baik (halal) pula.
* Siapkan dirimu untuk mendapatkan madaad pertolongan Allah kepadamu.
* Tugasmu adalah untuk membersihkan batinmu, untuk menyala dengan rindunya engkau dalam kebaikan.
* Pemberian dari Allah itu (ruhi, bathini, kemenangan dll) itu adalah kesiapanmu.
* Pada jaman Khalifah terdahulu -> Bagaimana mereka ada perintah dari Allah maka mereka laksanakan untuk dirinya, keluarganya, ataupun masyarakatnya. Jangan sampai kau mengharap pemberian dari Allah tetapi tak menjalankan apa yang Allah minta.

# Hikmah yang dapat diambil:
* Jadikanlah diri kita untuk mempersiapkan diri kepada Allah. kemenangan kita adalah karena kedekatan kita kepada Allah (jauh dari kemaksiatan), dan sebab kemenangan pada orang kafir adalah kemaksiatan pada diri kita.
* Agar kita mempersiapkan diri dari pertolongan Allah atas kemenangan/ketenangan/semangat sesuai dengan kesiapan.
* Berfikirlah agar engkau menjadi seseorang yang baik dalam sebuah negara, setidaknya dalam keluargamu sendiri.
* Persiapkan dirimu untuk menerima pertolongan dari Allah, lengkapi itu semua baik kepada sesama, maupun baik kepada Allah.
* Membersihkan hati kita, menghilangkan kesombongan (ujub, riya, dendam, dengki harus diperangi) agar kita ini menyala, dipuji dan disanjung Allah SWT dan Rasulullah SAW dan diantara itu ada keindahan
* Jangan berfikir apa yang akan Allah beri kepadamu, tapi menanamlah (persiapkan diri untuk beribadah memohon kepada Allah).
* Terus membersihkan hati dan merenungi kotornya hati kita.
* Jangan merasa bersih hati, tapi mencoba bersihkan hati kita terus menerus, maka hati kita akan menyala.

Wallahu a'lam bisshowab

♥ Muslimah ♥

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Kunjungi Website Buya Yahya di www.buyayahya.org
Gabung bersama RadioQU melalui streaming di www.radioquonline.com
Gabung bersama sahabat Muslimah di Facebook https://www.facebook.com/pages/Muslimah/275415002532566

Rabu, 19 September 2012

Al-Hikam - Hikmah ke 109 (17/09/2012)

Assalamu'alaikum Wr Wb.

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم 

Senin, 17 September 2012

Just share, afwan bila ada yg salah atau kurang..

Sedikit berbagi, pendengaran Kutipan al faqir dalam pengajian Buya Yahyadengan Kajian Kitab Al-Hikam Ibnu AThoillah Assakandari & Kitab Mukhtashor Ibnu Abi Jamroh (Ringkasan Shohih Bukhori) setiap senin malam selasa di Masjid Raya ATTAQWA Cirebon :

~ Kitab Mukhtashor Ibnu Abi Jamroh ~
Hadist ke 91:
Sayyidina Abi berkata kepada Rasulullah SAW, "Aku bertanya: "Aku melepas anjing dan mengucapkan بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِ dan aku menemukan bersama anjing tadi, anjing yang lain yang tidak takut bacaan itu",
" Jangan engkau makan, sesungguhnya engkau hanya memberi nama pada kalung anjing itu".

# Hikmah yang dapat diambil dari Hadist ini:
- Orang boleh memelihara anjing Mualaf yang di didik untuk berburu.
- Syarat untuk anjing tersebut, agar tangkapannya Halal:
1. Jika dilepas ia langsung mencari,
2. Jika berhenti langsung berhenti,
3. Jika menangkap tidak dimakan.
- Dan cara melepaskannya itu dengan membaca بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِ
- Beberapa hal yang harus diketahui:
* Jika binatang buruan itu ditangkap dan mati maka tetap halal,
* Jika binatang buruan itu ditangkap dan belum mati maka sembelih dulu baru halal,
* Jika binatang buruan itu ditangkap belum mati dan tidak langsung disembelih kemudian mati, maka Haram.
- Mengucapkan بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِ saat menyembelih dan melepas binatang itu WAJIB.

~ Kitab Al-Hikam Ibnu AThoillah Assakandari ~
`Hikmah ke 109`
"Tidak ada meremehkan Wirid kecuali orang yang bodoh, adapun Warid(karunia dari Allah) yang sifatnya maknawi lahiriyah dan bathiniyah yaitu akan didapatkan di akhirat".

# Makna yang perlu diperhatikan sebaik-baiknya:
- Wirid:
* yang Allah minta darimu (seperti dzikir, membaca Al-Qur'an, dll). 
* Kita diperintahkan untuk berdzikir kepada Allah pada pagi dan sore. Dan sebutlah nama Tuhanmu pada waktu Shubuh.
* Amalan yang selalu kita amalkan dan dilakukan secara terus menerus/rutin, dan buah daripada Wirid adalah Warid. 
* Allah yang minta, tapi keberhasilah di akhirat kita yang minta.

- Warid:
* Karunia Allah (Pangkat, Drajat) yang engkau minta dari Allah.
* Balasan Wirid adalah Warid nanti di akhirat.
* Adapun Allah memberikan karomah/imbalan di dunia, itulah kenikmatan dari Allah. Tapi pangkat yang sesungguhnya dicari bukanlah itu tetapi di akhirat nanti, adapun di dunia hanya tambahan saja.

- Allah menyuruhmu untuk melakukan dzikir, ta'at, ibadah, tapi kita lebih sibuk memikirkan apa yang kita minta.
- Himbauan untuk memperhatikan tentang Wirid dari Ibn AThoillah yang lebih baik itu Istiqomah.
- Kalau kita sudah sadar bahwa Allah yang meminta kepada kita, lalu kita tidak melakukannya maka itu Adab atau Tidak?
- Do'a yang seharusnya kita panjatkan kepada Allah: "Ya Allah bantulah aku untuk bisa beribadah dengan benar", ini dulu yang seharusnya dilakukan sebelum kita meminta sesuatu yang lain kepada Allah.
- Sebaik-baik yang engkau minta dari Allah adalah kemampuan untuik bisa melaksanakan apa yang Allah minta darimu.
- Utamakanlah kita untuk bisa memenuhi kepentingan Allah daripada kepentingan sendiri.

* Intinya, Wirid adalah Suatu amalan yang Allah minta, amalan yang dilakukan secara rutin dan Istiqomah, dan akan dibalas Warid nanti di Akhirat, tapi terkadang kita lebih mementingkan kepentingan kita sendiri.

Wallahu a'lam bisshowab

♥ Muslimah ♥


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Kunjungi Website Buya Yahya di www.buyayahya.org
Gabung bersama RadioQU melalui streaming di www.radioquonline.com
Gabung bersama sahabat Muslimah di Facebook https://www.facebook.com/pages/Muslimah/275415002532566

Al - Hikam - Hikmah ke 108 (10/09/2012)

Assalamu'alaikum Wr Wb.

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم 

Senin, 10 September 2012

Just share, afwan bila ada yg salah atau kurang..

Sedikit berbagi, pendengaran Kutipan al faqir dalam pengajian Buya Yahyadengan Kajian Kitab Al-Hikam Ibnu AThoillah Assakandari & Kitab Mukhtashor Ibnu Abi Jamroh (Ringkasan Shohih Bukhori) setiap senin malam selasa di Masjid Raya ATTAQWA Cirebon :

~Hikmah ke 108~
"Bukan setiap orang yang telah ditetapkan kekhususan untuknya (pembersihan dirinya dari segala kekurangan) itu berarti kamulah telah sempurna"

Pelajaran yang dapat kita ambil:

# Untuk melihat diri sendiri:
- Banyak hamba Allah yang diberi kekhususan atau keajaiban seperti karomah (mis. orang yg bisa berjalan diatas air seperti Waliyullah) atau ustadz yang diberikan di sunia banyak jama'ah. Akan tetapi di ingatkan oleh Ibn Atho'ilah -> Hai orang yang punya kelebihan, itu bukan berarti engkau sudah diberi kebersihan dari Allah atas segala kekurangan (untuk menghindari kesombongan).
- Agar kita tidak berbangga dengan karomah, karena ini merupakan sambungnya hati dengan syari'at Nabi Muhammad SAW.
- Kelebihan yang diberikan Allah kepada seorang hamba bisa jadi merupakan kekurangannya, menjadikan ia Ujub/sombong dan merasa aman dari siksa Allah.
- Para kekasih Allah akan merasa malu atas karomah dan cukup dirinya sendiri yang tau, mereka takut akan ini bisa menjadi penghalang. Sebab yang dicari hanya Allah, kalau akan berhenti kepada selain Allah , maka tidak akan sampai kepada Allah.

# Untuk melihat orang lain:
- Jika engkau melihat orang lain dengan kelebihan, maka khusnudzonlah kepada Allah.
- Siapapun yang diberikan Allah kelebihan, maka berhati-hatilah, itu bukan jaminan kalau Anda bersih atau tidak punya kekurangan.

# 2 Hikmah yang dapat dipetik:
1. Jangan sampai tertipu dengan kelebihan-kelebihan yang diberikan Allah kepada kita. Karena Syetanpun bisa ikut andil dalam hal ini. Semakin banyak kelebihan, seharusnya semakin introspeksi diri.
2. Disisi lain, karomah yang sesungguhnya adalah sambungnya dengan Kitabullah dan Nabi Muhammad SAW. Paling hebatnya karomah adalah orang yang ISTIQOMAH. Ini merupakan karomah dari Allah. Tidak akan bisa seseorang istiqomah ibadah/hadir dalam suatu majelis, kecuali karena pilihan dari Allah. Istiqomah dalam menjalani kebaikan dan menjauhi kemaksiatan.

Wallahu a'lam bisshowab

♥ Muslimah ♥


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Kunjungi Website Buya Yahya di www.buyayahya.org
Gabung bersama RadioQU melalui streaming di www.radioquonline.com
Gabung bersama sahabat Muslimah di Facebook https://www.facebook.com/pages/Muslimah/275415002532566

Al Hikam (04/06/2012)


Assalamu'alaikum Wr Wb.

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم


Kutipan al faqir dalam pengajian Buya Yahya dengan Kajian Kitab Al-Hikam Ibnu AThoillah Assakandari & Kitab Mukhtashor Ibnu Abi Jamroh (Ringkasan Shohih Bukhori) setiap senin malam selasa di Masjid Raya ATTAQWA Cirebon :
✔ Kitab Mukhtashor Ibnu Abi Jamroh (Ringkasan Shohih Bukhori) :
♦ Nabi Muhammad SAW berkata : Tidak ada satu Negeripun kecuali akan diinjak oleh kakinya Dajjal kecuali Mekkah dan Madinah. Tidak ada dari pintu-pintunya (Mekkah dan Madinah) kecuali dijaga oleh malaikat-malaikat yang berbaris menjaganya. Kemudian Bumi Madinah menggoncangkan 3 goncangan, orang kafir yang ada didalamnya keluarlah menuju dajjal.
♦ Hikmahnya➜ Kemuliaan Mekkah dan Madinah hingga Dajjal tidak dapat masuk dan menginjakkan kakinya ke sana.

✔ Al-Hikam Ibnu AThoillah Assakandari
♦ Sesaat orang diberikan sakit oleh Allah, cara mengurangi sakit itu dengan bersyukur kepada Allah, Dzat yang memberikanmu kekurangan (sakit), Dzat itu adalah yang membiasakanmu baik dalam memilih..
Hikmah yg dapat diambil :
○ Bagaimana engkau menghadapi kekurangan-kekurangan seperti sakit, menyadari bahwa yang mengujimu adalah Allah SWT. dan yang mengujimu adalah Dzat yang memberimu Nikmat.
○ Apa yang diberikan Allah untuk kita adalah untuk kebaikan kita.
○ Alangkah baiknya Allah kepada kita, tapi terkadang kita tidak sadar diberi sakit sedikit saja seperti diberi sakit terus menerus (mengeluh).
○ Disaat Tertimpa musibah *Cara pandang untuk diri kita sendiri ➜ Allah menginginkan kita kebaikan di akhirat untuk menghapus dosa kita di dunia ,
Tapi apabila menimpa musibah tsbt kepada orang lain (*Cara pandang untuk orang lain) yang benar adalah ➜ katakan bahwa Allah akan mengangkat derajatnya.

✔ 3 Macam pengampunan dosa oleh ahli iman :
1. Diampuni di dunia karena ahli istighfar dan bertaubat kpd Allah (Dibebaskan dari siksa di dunia dan di akhirat)
2. Sebagian hamba Allah siksa di dunia (karena Allah ingin menghapus dosanya didunia)
3. Sebagian hamba tidak di siksa si dunia, tapi disiksa di akhirat hingga akhirnya masuk syurga.

Wallahu a'lam bissawab..

Muslimah
 


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Kunjungi Website Buya Yahya di www.buyayahya.org
Gabung bersama RadioQU melalui streaming di www.radioquonline.com
Gabung bersama sahabat Muslimah di Facebook https://www.facebook.com/pages/Muslimah/275415002532566


Al-Hikam - Hikmah ke 103 (11/06/2012)

Assalamu'alaikum Wr Wb.

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم 

Just share, afwan bila ada yg salah atau kurang..

Sedikit berbagi, pendengaran Kutipan al faqir dalam pengajian Buya Yahya dengan Kajian Kitab Al-Hikam Ibnu AThoillah Assakandari & Kitab Mukhtashor Ibnu Abi Jamroh (Ringkasan Shohih Bukhori) setiap senin malam selasa(11/06/2012) di Masjid Raya ATTAQWA Cirebon :

✔ Kitab Mukhtashor Ibnu Abi Jamroh (Ringkasan Shohih Bukhori) :
♦ Sayyid Abdullah Ibn Mas'ud , bersama Nabi Muhammad SAW, kemudian Nabi Bersabda : " Barang siapa yang sudah mampu menikah maka menikahlah karena itu lebih dapat menjaga pandangan dan kemaluan.dan jika tidak mampu maka berpuasalah karena itu bisa menjadi benteng."

✉ Hikmahnya menikah itu dikatakan harus / segera dilihat dari kadar kemampuanya, bukan karena kemampuan materi atau lain-lain, tapi terlebih didalam hatinya ada rasa takut bila terjerumus dalam kemaksiatan dan menghindari diri dari hinanya perzinahan, semoga kita dipermudah Allah untuk menuju kepada kehalalan dan dijauhkan dari zina yang menghinakan. aamiin Ya Robb..

✔ Al-Hikam Ibnu AThoillah Assakandari, Hikmah ke 103 :
♦ Barangsiapa yang menduga terpisahnya kelembutan Allah* dari apa yang telah Allah tentukan kepada hambanya itu terjadi karena kekurangan dalam memandang atau melihat Allah.
*makna kelembutan Allah➜didalamnya ada kasih sayang , pertolongan dari Allah.

✉ Hikmah yg dapat diambil :
○Sesaat indah diberi nikmat, sesaat dicabut nikmat.
➜ Untuk menyadari kelembutan saat diberi rizki itu mudah, akan tetapi disaat sakit atau hartanya Allah cabut, lalu ia mengatakan Allah tidak kasihan kepada kita, maka itu adalah orang yang tidak cermat.
➜ Tapi disaat Allah mengurangi itu semua, maka tidak ada alasan untuk berburuk sangka kepada Allah. Jika Prasangka kepada Allah, berarti kita sudah tidak mengerti kasih sayang Allah.
➜ Kalau kita menduga kepada kebaikan, pasti Allah akan berikan rahmat-Nya.
➜ Semua kehancuran atau kekurangan pasti Allah menghendaki kemuliaan kepada hambanya, jika tidak ia temukan di dunia maka di akhirat kelak.
➜ Tidak semua kelebihan atau kemuliaan yang diberikan Allah itu adalah nikmat, bisa jadi itu merupakan ujian bagi kita.
➜ Jika kita sakit, maka ada 3 sebab :
1. Allah ingin mengampuni kita,
2. Allah ingin mengangkat derajat kita,
3. Allah ingin memberi pahala yang banyak untuk kita.
➜ Allah tidak akan mengambil sesuatu kepada hambanya, kecuali akan Allah ganti. Jika memang tidak di dunia tapi di akhirat.

Wallahu a'lam bissawab.

Mari sahabat maknai bentuk kasih sayang Allah sesungguhnya, Allah maha penyayang jangan pernah berprasangka buruk pada-Nya... Karena segala sesuatunya akan Allah ganti dengan kemuliaan bagi hambanya..

(¯`•¸•´¯) Muslimah (¯`•¸•´¯)


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Kunjungi Website Buya Yahya di www.buyayahya.org
Gabung bersama RadioQU melalui streaming di www.radioquonline.com
Gabung bersama sahabat Muslimah di Facebook https://www.facebook.com/pages/Muslimah/275415002532566