Rabu, 28 November 2012

Al Hikam - Hikmah Ke 114 (22/10/2012)

Assalamu'alaikum Wr Wb.

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم 

Senin, 22 Oktober 2012

Just share, afwan bila ada yg salah atau kurang..

Sedikit berbagi, pendengaran Kutipan al faqir dalam pengajian Buya Yahya dengan Kajian Kitab Al-Hikam Ibnu AThoillah Assakandari & Kitab Mukhtashor Ibnu Abi Jamroh (Ringkasan Shohih Bukhori) setiap senin malam selasa di Masjid Raya ATTAQWA Cirebon :

♥ Yang ingin mendapatkan nikmat Allah, maka engkau tidak akan mampu menghitungnya.
♥ Yang tidak mampu mensyukuri nikmat Allah, maka ia termasuk orang yang merugi.

~ Kitab Mukhtashor Ibnu Abi Jamroh ~
Hadist ke 95 :
Sayidah Aisyah RA : Hindun ibn Muawiyah berkata kepada Rasulullah SAW, mengenai Abu Sofyan. Apakah aku salah/berdosa untuk mengambil harta suamiku yang pelit dengan bersembunyi (tanpa izin) ? dan Rasulullah berkata : Maka ambillah untukmu dan anak-anakmu yang mencukupi dirmu.

Pelajaran yang bisa diambil :
* Nabi mengizinkan istri untuk mengambil harta suami diam-diam apabila suami itu pelit/kikir (dengan syarat).
* Suami itu wajib memberi nafkah, jika suami itu memiliki harta maka sebagian miliknya itu adalah hak istri dan anak-anaknya.
* Jika suami punya/ kaya dan tidak mencari/memberi nafkah kepada iastri/anak maka ia dosa.
* Berbeda jika suami karena tidak mampu untuk memberi nafkah (mis. suami sakit dll) maka ia tidak dosa, dan istri yang memilih sabar dan berjuang mencari nafkah maka pahalanya itu sangat besar.
* Selagi suami tidak memberi nafkah lahir/batin maka istri boleh mengajukan cerai. Ada 2 pilihan untuk istri :
1. Istri mengajukan cerai melalui hakim
2. Dengan pendidikan dari Rasulullah. Yaitu engkau (istri) yang mencukupi dengan mendapat pahala sedekah untuk suami dan anak2, maka pahalanya lebih besar dari pahala sedekah diluar sana.
* Jika ada suami yang pelit secara hakiki (tidak memberi nafkah kebutuhan pokok, makan, pakaian, tidur dll) maka seorang istri boleh mengambil secara diam-diam/tanpa izin pada suami, tapi dengan syarat mengambil kebutuhan itu secara cukup/wajar dan bukan kebutuhan tambahan. Tapi jika istri tersebut mengambil milik suami dengan berlebihan, maka istri disebut penghianat dan haram hukumnya.
* Dan cara mengambil itu dengan cara yang benar (misal. jatah untuk makan sehari itu berapa?)
* Kikir itu menjadikan seseorang ubud dunia, lebih senang mengambil barang milik orang lain daripada milik sendiri
* Sebagai istri -> bersyukurlah atas apa yang diberikan suami kepada anda.
* Sebagai suami -> berikanlah hadiah kepada istri, tapi ingat jangan dari yang haram, dan selebihnya berikan kasih sayang dari suami.
* Untuk seorang istri yang membuat masakan berlebihan, maka ia harus izin dulu kepada suami, yang boleh anda ambil itu adalah yang sebesar anda makan secukupnya.


~ Kitab Al-Hikam Ibnu AThoillah Assakandari ~
`Hikmah ke 114`
" Sesungguhnya Allah mengetahui engkau tidak sabar melihat Allah (rindu pada Allah), maka Allah menampakkan kepadamu sesuatu yang ada dari Allah (Ciptaan Allah).

# Makna yang perlu diperhatikan sebaik-baiknya :
Ada 2 kelompok manusia :
1. Orang yang memang dalam dirinya ada kerinduan selalu kepada Allah, kenal Allah, ahli iman, ahli taqwa yang ingin melihat Allah.
* Manusia tidak dapat melihat Allah kecuali di surga Allah (akhirat kelak), akan tetapi kerinduan untuk melihat Allah itu hadir dalam dirinya. Dan Allah maha kasih dan mengetahui kerinduan-kerinduan hambanya.
* Dan Allah menciptakan mahluk (gunung, langit, bumi,dll) melihat segala ciptaan Allah. Ini adalah cermin, dengan melihat yang diciptakan Allah maka ia seakan melihat Allah.
* Orang yang ingin melihat Allah dengan kesabarannya dan Allah menunjukkan/menampakkan dengan mahluknya (misal gunung yang bergetar, hujan, dan kejadian alam ciptaan Allah lainnya).
* Tidak akan melihat sesuatu, kecuali melihat Allah.

2. Orang yang tidak sabar di dunia ini, sehingga ia terpedaya dengan dunia.
* Tidak sabar dengan fitnah dan ujian dunia yang gemerlapan ini.
* Alangkah banyaknya orang yang memilih yang haram karena ketidak sabarannya itu.
* Tapi bila ada orang yang tertipu dengan dunia, maka sadari bahwa dunia ini diciptakan Allah untuk menunjukkan padamu mengenai Allah SWT.
* Ayo kita berangkat dengan merenung, jangan sampai kita berhenti/dibatasi hijab untuk sampai kepada Allah.
* Semua ini ditampakkan padamu untuk berpikir pada Allah dan bertafakkur kepada Allah, untuk dijadikan bahan renungan.
* Allah menampakkan untukmu untuk menunjukkan apa yang ia ciptakan sebagai renungan.

# Hikmah yang dapat diambil :
* Dunia itu jangan kau lihat sekedar dunia. Tapi leihatlah itu semua ciptaan Allah sebagai bahan renungan untuk sampai kepada Allah, kita melihat dunia untuk kenal Allah.
* Ilmu, harta, pangkat, kekuatan yang Allah berikan kepadamu, jadikan semua itu sebagai sarana untuk sambung kepada Allah.
* Jadikan apa yang Allah berikan kepada kita ini menjadikan kita kenal dan sambung kepada Allah. Karena Allah menunjukkan kekayaan dan segala nikmat kepadamu untuk sambung kepada Allah.
* Menampakkan disaat ingat segala karunia kepada Allah itu, menjadikan kita bersyukur dan semakin kenal Allah.

Wallahu a'lam bisshowab

♥ Muslimah ♥





~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Kunjungi Website Buya Yahya di www.buyayahya.org
Gabung bersama RadioQU melalui streaming di www.radioquonline.com
Gabung bersama sahabat Muslimah di Facebook https://www.facebook.com/pages/Muslimah/275415002532566

Tidak ada komentar:

Posting Komentar